Rabu, 21 November 2012

Banteng Jawa


Dia dikenal sebagai hewan yang kuat dan perkasa. Sepasang tanduk yang tajam di kepalanya siap merobek lawan-lawannya. Ya, dialah banteng.
Salah satu jenis banteng yang ada di Indonesia adalah Banteng Jawa atau Bos javanicus. Banteng Jawa memiliki beberapa jenis, diantaranyaBos javanicus javanicus yang hidup di Jawa, Madura, dan Bali; Bos javanicus lowi yang hidup di Kalimantan; dan Bos javanicus birmanicus yang hidup di Indocina (Thailand, Vietnam, Burma). Jenis yang terakhir ini sekarang terancam punah.
Banteng jawa mempunyai tinggi sekira 160 cm dengan panjang antara 190-225 cm. Berat banteng rata-rata 600-800 kg untuk banteng jantan. Sedangkan banteng betina memiliki berat dan ukuran yang lebih kecil. Banteng memiliki sepasang tanduk yang panjangnya berkisar antara 60-75 cm.
Banteng jantan berkulit berwarna biru kehitam-hitaman atau coklat gelap, memiliki punuk di bagian pundak dan tanduk yang melengkung ke atas. Sedangkan banteng betina memiliki kulit berwarna coklat kemerahan, tanpa punuk, dan tanduk yang mengarah ke dalam. Kulit kaki bagian bawah, punuk, dan daerah sekitar mata dan moncong berwarna putih.
Makanan banteng adalah rumput-rumputan. Banteng juga biasa hidup berkelompok. Satu kelompok berjumlah 2 hingga 40 ekor dengan satu banteng jantan. Banteng-banteng jantan muda hidup sendirian.
Mereka aktif baik pada siang maupun malam hari.
Banteng termasuk hewan yang terancam punah. Di Jawa, banteng hanya tinggal tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon (Jawa Barat), Taman Nasional Meru Betiri (Jawa Timur), Taman Nasional Bali Barat (Bali), dan Taman Nasional Baluran (Jawa Timur).
Penurunan populasi dan kelangkaan Banteng disebabkan oleh perburuan liar dan berkurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian.


Source: http://www.adzkia.com/

Tidak ada komentar: